Masa Depan Pangan di Tangan Mereka dan Kamu
Apa yang tersedia di meja makan, ditentukan di meja kebijakan, dan dari tangan mereka yang menanam, memanen dan melaut.
Dengar langsung cerita mereka & ikut peduli!
Berkenalan dengan pejuang masa depan pangan
Mengapa Masa Depan Pangan Penting?
Masa Depan Pangan Indonesia Sedang Ditentukan.
Populasi bertambah, lahan makin terbatas, ekosistem laut rusak, krisis iklim semakin nyata, dan rendahnya regenerasi petani dan nelayan.
Sementara kebijakan pangan dirumuskan dari atas ke bawah, tanpa cukup mendengar suara mereka yang bekerja di sawah, di laut, dan di pasar yang tak kenal lelah.
Untuk memastikan Indonesia tetap bebas dan sejahtera, kita perlu beralih dari proteksi dan kontrol berlebihan menuju modernisasi, keterbukaan, dan pemberdayaan pelaku pangan.
Karena pangan bukan hanya soal bertahan hari ini, tapi juga hari nanti.
Ayo ikut paham, peduli, dan terlibat! Masa depan pangan, masa depan kita!
1,250
koalisi aktif
855
petani terbantu
452
nelayan terbantu
Jelajahi Cerita dari Seluruh Indonesia
Klik titik di peta untuk berkenalan dan membaca kisah para pejuang pangan
Berita Terkini
Menanam 1000 Benih Padi Organik
15 Maret 2024 · Bogor
Nonton Bareng Film Dokumenter
20 Maret 2024 · Yogyakarta
Group Diskusi Masalah Petani
25 Maret 2024 · Bandung
Mari Berjuang Demi Masa Depan Pangan Indonesia
Kami mengundang organisasi dengan visi yang sama untuk bergabung koalisi MAPAN demi mendukung pemberdayaan pejuang pangan Indonesia.
Bergabung sebagai Koalisi
Berpartisipasi langsung dalam program-program pemberdayaan petani dan nelayan di seluruh Indonesia.
Berbagi Pengetahuan
Bagikan keahlian dan pengalaman Anda untuk membantu petani dan nelayan mengembangkan usaha mereka.
Mulai Berkontribusi Sekarang
Pilih cara Anda untuk bergabung dengan gerakan MAPAN
Bergabung sebagai Koalisi MAPAN
Isi data diri Anda untuk bergabung sebagai koalisi MAPAN
Segera Hadir Film Dokumenter
Sardi dan Ryan, dua petani beras beda generasi, bertahan dan berinovasi di dengah krisis iklim, perubahan zaman dan teknologi, serta kebijakan yang tidak tepat sasaran.