Apa itu MAPAN, Masa Depan Pangan ?
Dari kisah nyata ke bukti. Dari bukti ke aksi kolektif.
MAPAN (Masa Depan Pangan) adalah gerakan advokasi publik yang diinisiasi oleh Center for Indonesian Policy Studies untuk mendorong sistem pangan Indonesia yang adil, terbuka, dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa ketahanan pangan Indonesia tidak hanya soal produksi, tetapi tentang kesejahteraan manusia di baliknya. Petani, nelayan, dan pelaku usaha pangan yang memberi makan negeri ini setiap hari. Lewat MAPAN, kami membangun jembatan antara suara akar rumput dan ruang kebijakan publik. Kami menggabungkan kisah nyata, penelitian berbasis bukti, dan gerakan publik untuk mengawal reformasi kebijakan pangan yang berpihak pada rakyat—bukan sekadar pada agenda kekuasaan atau program top-down yang membatasi.
Lewat MAPAN, kami membangun jembatan antara suara akar rumput dan ruang kebijakan publik. Kami menggabungkan kisah nyata, penelitian berbasis bukti, dan gerakan publik untuk mengawal reformasi kebijakan pangan yang berpihak pada rakyat—bukan sekadar pada agenda kekuasaan atau program top-down yang membatasi.
1,250
koalisi aktif
855
petani terbantu
452
nelayan terbantu
Visi MAPAN
Misi MAPAN
- Mendorong pergeseran dari kebijakan protektif menuju modernisasi pertanian dan perikanan berbasis data, inovasi, dan pasar.
- Mengadvokasi skema subsidi pertanian untuk menjadi bantuan yang lebih cerdas, tepat sasaran, dan memberdayakan.
- Mengawal perpindahan dari ekspansi lahan besar-besaran menuju intensifikasi pertanian dan berkelanjutan.
Mengapa Masa Depan Pangan Penting?
"Masa Depan Pangan Indonesia Sedang Ditentukan"
Populasi bertambah, lahan makin terbatas, ekosistem laut rusak, krisis iklim semakin nyata, dan rendahnya regenerasi petani dan nelayan. Sementara kebijakan pangan dirumuskan dari atas ke bawah, tanpa cukup mendengar suara mereka yang bekerja di sawah, di laut, dan di pasar yang tak kenal lelah. Untuk memastikan Indonesia tetap bebas dan sejahtera, kita perlu beralih dari proteksi dan kontrol berlebihan menuju modernisasi, keterbukaan, dan pemberdayaan pelaku pangan. Karena pangan bukan hanya soal bertahan hari ini, tapi juga hari nanti.
MAPAN bergerak melalui tiga pendekatan utama
Apa Saja Tantangan Pangan yang Masih Dihadapi?
- Petani dan nelayan belum memiliki akses penuh pada teknologi, pasar, dan input produksi.
- Kebijakan sering mengekang, bukan memampukan.
- Bantuan sering tidak tepat sasaran dan menciptakan ketergantungan, bukan kemandirian.
- Masyarakat masih minim informasi mengenai bagaimana kebijakan memengaruhi harga pangan, ketersediaan produk, dan kesejahteraan produsen pangan.